Minggu, 24 Oktober 2010

menjejaki cinta yusuf


"Tiba-tiba dia mengunci semua pintu istana, membawa pemuda yang berparas malaikat itu ke dalam perangkapnya. Berkatalah ia dengan suara lirih yang dihiasi nafsu , "haita lak", mendekatlah kepadaku, aku telah mempesiapkan diriku untukmu”. Tidak ada siapa-siapa di sana, di ruang tertutup ketika itu. Hanya ada seorang pemuda tampan bak malaikat dan seorang wanita cantik yang sangat mencintai pemuda itu. Celakanya,

Selasa, 19 Oktober 2010

antara cinta dengan kata

“Selalu begitu. Cinta selalu membutuhkan kata”. Begitu kata anis mata.
Karena cinta tidak hadir dengan kata. Melainkan cinta di kala hadir mencipta kata. Kata yang belum pernah ada dan berbeda-beda. Suatu saat hanya seperti angin terakhir yang melebihi lembut sutra, menghembus dari sudut yaman. Mampu menghentikan sejenak aliran jiwa, kemudian mengantarkannya kepada kebahagiaan yang abadi.

rasa cinta

Kurasakan cinta yang tak kuasa kurasa
Cinta yang bertunas kesucian cinta
Cinta yang tumbuh dari cinta
Cinta yang diberikan dengan tangan cinta
Cinta dari Sang maha pencinta

pesan tak sampai

tidak banyak hendak kukatakan
satu dan tidak lebih dari itu
hanya saja
kau kelak abaikan
kau kelak lalaikan
kau kelak lupakan
kenapa?

cinta..??

cinta..

haruskah ku definisikan kembali?
ah!
terlalu lelah
sering membutakan hati
terlalu banyak basa-basi
lalu bagaimana dengan surga?